![]() |
Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc. ( Ketua Umum LDII). |
Pada acara Silaturahim Syawal KIM dan LINES DPP LDII (20/4), Ketua Umum LDII KH Chriswanto Santoso menegaskan betapa pentingnya peran media dalam menghadapi tantangan era post-truth. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta, Senin (21/4).
"Kemudahan akses informasi di era digital ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi bermanfaat, tetapi di sisi lain, informasi yang keliru bisa dianggap sebagai kebenaran—fenomena ini dikenal sebagai post-truth," ungkap KH Chriswanto.
Untuk mengatasi tantangan ini, KH Chriswanto menekankan pentingnya media dalam menyajikan informasi yang jujur dan akurat. "Tugas media adalah meluruskan informasi, jangan sampai post-truth dianggap sebagai kebenaran," tegasnya.
Ia menjelaskan, komunikasi yang buruk dapat mendistorsi persepsi—yang positif bisa dinilai negatif, memicu stigma. "Karenanya, media harus menjadi penyalur informasi yang benar agar masyarakat tidak tersesat," ujarnya.
Di era post-truth, dunia digital telah menciptakan dinamika baru: batas-batas informasi semakin kabur, opini bebas berseliweran. "Sayangnya, opini sering dianggap sebagai berita aktual. Publik terlena oleh narasi emosional, mengabaikan fakta," paparnya.
Chriswanto mendorong literasi digital sebagai solusi. "Masyarakat harus kritis: saring sebelum sharing, bedakan fakta dan hoaks. Hanya dengan begitu informasi berkualitas bisa tersebar," jelasnya.
LDII sendiri kerap menjadi korban post-truth. Untuk melawannya, KIM dan LINES diperkuat guna meningkatkan kuantitas dan kualitas pemberitaan. "Kami memberi ruang leluasa bagi mereka untuk menyebarkan dakwah dan informasi akurat di dunia digital," tambahnya.
Rulli Kuswahyudi, Ketua DPP LDII, menyatakan pembentukan LINES sebagai bagian dari strategi melawan post-truth. "Tujuannya jelas: menyampaikan fakta sebenar-benarnya tentang LDII, termasuk upaya membentuk generasi berkarakter luhur," tegas Rulli.
Ia menyebut dunia maya sebagai "medan perang baru" yang harus dimanfaatkan secara optimal. "Media sosial dan massa adalah alat vital untuk menyebarkan kontribusi LDII," imbuhnya.
Kolaborasi tim yang solid, termasuk dukungan keluarga, disebut kunci kesuksesan program ini. "Silaturahim ini kami harap bisa mempererat hubungan antar-anggota, tanpa sekat. Amal sholeh membutuhkan sinergi lintas generasi," tutup Rulli
0 comments